“Pergolakan Tanah Surga di Bumi Wadas Serta Dampaknya Pada Lingkungan dan Masyarakat”
Bedah isu merupakan Program kerja pertama dari salah satu divisi yang ada di Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi Agama yaitu Devisi Organisasi. Acara bedah dilaksanakan pada tanggal 26 februari 2022. Kegiatan Bedah Isu dilaksanakan secara offline dan untuk umum yang bertempat di salah satu warung ngopi. Kegiatan bedah isu adalah sesuatu kegiatan diskusi yang didalamnya membahas tentang isu-isu terkini yang beredar di masyarakat umum.
Banyaknya isu-isu yang beredar luas dimasyarakat membuat HMPS Sosiologi Agama menelenggarakan kegiatan ini. Bedah isu ini dipandu oleh seorang moderator dan pemateri sebagai narasumber. Kegiatan ini bertemakan “Pergolakan Tanah Surga Di Bumi Wadas Serta Dampaknya Bagi Lingkungan dan Masyarakat”. Apa yang terjadi di desa Wadas merupakan salah satu konflik sosial.
Konflik sosial yang dimaksud merupakan aksi dari warga atas kegiatan lahan dan pertambangan yang ada di desa Wadas. Berdasarkan konflik sosial ini akan mengarah ke perubahan sosial, dan perubahan ini berasal dari konflik lahan serta dari konflik tersebut dapat menyebabkan perubahan sosial bagi masyarakat. Masyarakat yang dulunya sangat bermanfaat pada lahan itu, kemudian lahan akan digunakan sebagai tempat pertambangan batu andesit. Dari kegiatan ini akan berdampak pada kerusakan lingkungan dan kerusakan lingkungan tersebut akan berpengaruh bagi masyarakat sekitar, dari perubahan sosial yang terjadi. Jadi berdampak pada masyarakat dan lingkungan sekitar, pembahasan awalnya difokuskan pada penyebab dari konflik di desa Wadas yang berupa kegiatan warga terhadap proses lahan yang beralih fungsi menjadi lahan pertambangan danesit sebagai bahan pembangunan bendungan Bener yang berada di kecamatan Bener, kabupaten Porworejo Provinsi Jawa Tengah. Pembahasan selanjutnya adalah dampak lingkungan dan masyarakat karena konflik ini.
Hasil dari kegiatan bedah isu ini adalah kita dapat mengetahui bahwasanya penyebab konflik tersebut karena kurangnya komunikasi dan sosialisasi antara masyarakat di desa Wadas. Tetapi perlu digarisbawahi bahwa pemerintah yang dimaksud adalah pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun Wadas itu sendiri, jadi kita tidak bisa menyalahkan pemerintah pusat maupun daerah karena kurangnya sosialisasi dan komunikasi ini bisa disebabkan juga oleh pemerintah desa Wadas sendiri. Tetapi kembali lagi kita tidak bisa menyalahkan pihak manapun yang terkait dengan kurangnya komunikasi ini. Selanjutnya dari kegiatan ini kita juga memiliki opini untuk mencari solusi dan jalan keluar dari konflik yang ada di desa Wadas.
Kegiatan Beda Isu ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui benar atau salahnya suatu isu, menambah wawasan serta mengetahui kasus yang sebenarnya terjadi, tentunya juga menambah kekompakan dalam berorganisasi. Diharapkan dengan diadakannya kegiatan ini khususnya bagi para mahasiswa bisa lebih berfikir kritis mengenai isu-isu yang terjadi di lingkungan masyarakat. Masyarakat di sekitar maupun masyarakat secara umum.